Chalinop's Poem -"Every single poem on this blog is there for a reason"

Kamis, 27 Mei 2010

Umpatan 27 Mei

Umpatan-umpatan 27 Mei 2010

Aku bosan menggunung menulis dan membaca tentang cinta.
Berputar di sekitar itu saja. Cinta. Cinta.cinta,…sudah habiskah ide selain cinta?

Aku berkecamuk tak bersudahan di suruh menanti pernikahan sakral.
Biarlah aku sendiri di ruang kebahagiaan ku yang banyak memberi renungan.

Aku benci mampus terhadap PLAGIAT.
Apalagi plagiat ide, sudah terkuraskah anda dalam berimajinasi dan berkreasi?

Aku terheran burja melihat anak-anak tk dan sd, tidak bisa berbahasa Indonesia.
Mereka menjadi pintar. Orang tua atau guru yang menjadi bodoh lupa mendidik akan Indonesia.

Aku jijik terlalu jijik terhadap film Indonesia bertema kacangan.
Apakah lebih mudah menjual seks dari pada hal lainnya yang banyak bermanfaat?

Aku tak habis-habisnya bertanya” Mengapa teroris tiada habisnya dan semakin tumbuh?”
Benih-benih apa yang tlah tertancap di benak mereka. Apa mereka harus diajarkan lagi yang di larang dan diperbolehkan oleh Tuhan?

Aku terkesan meluap kan kisah cinta ‘Ainun dan B.J. Habibie’.
Generasi muda sekarang tuk bertahan 5 tahun saja itu sudah bagus. Bah. Ada apa gerangan kisah cinta anak muda masa kini?

Aku teriris-iris pilu melihat pemandangan kemiskinan negeri ini.
Negeri ini kaya raya, tapi mengapa mereka miskin di atas kekayaan tanahnya. Apa mereka sengaja di miskinkan?

Aku teramat cinta Indonesiaku yang tersungguh indah nun cantik.
Suatu pemerintahan yang tolol membiarkan pihak asing mengelola dan memberi mereka hak penuh terhadap wisata Indonesia. Keliling Eropa pun aku sekarang enggan, lebih baik melirik bumi pertiwi ini.

Aku geram bukan main pada koruptor dan penegak hukumnya.
Tidak sadar kah mereka membuat nusantara perlahan keropos menjadi kering. Aku tak mau negeri ini miskin di masa datang karena ulah mereka.

Aku gemas mendengar band-band baru , semua memainkan jenis music melayu.
Oh sungguh kasian kalian, telah diperbudak producer yang berpikir keras music komersil. Seni music itu bukan hanya sekedar mengumpulkan pundi-pundi, oleh karena itu belajar lah tentang seni bernilai tinggi sesungguhnya, anak muda!

Aku terbuka terang menderang akan sang malam, aku terlelap terkulai lemas akan sang siang.
Tapi bidadari pun tak tampak di malam ku, mau dibawa kemana jiwa-jiwa ku melayang? Yang aku tahu, aku masih berpijak dalam satu cita ku.

Aku kesal pada seorang temanku yang mendewakan dirinya.
Huh, aku sudah tidak mengenalnya lagi, semakin hari dia semakin jauh dari jangkauan ku.

Aku resah menanti hujan berhenti. Aku bisa kehilangan “ Alangkah Lucunya Negeri Ini”.
Untungnya aku masih bisa diberi kesempatan untuk menikmati film itu. Film yang di buat apik dengan ide-ide super ditunjang artis-artis yang berkarakter memainkan peran yang besar hingga peran yang kecil. Suatu film yang cukup lucu menghibur akan tema negeri ini yang lucu. Ya lucu karena buta atau pura-pura buta pemerintahnya tidak melihat ketimpangan-ketimpangan yang terjadi. Bagaimana pun film ini telah membuatku tersenyum dan lupa akan umpatan-umpatan hatiku di hari ini.

1 komentar:

  1. suka dan terbawa.., haaah.., indonesiaku.. dimanakah engkau kini..

    BalasHapus