Chalinop's Poem -"Every single poem on this blog is there for a reason"

Sabtu, 15 Mei 2010

Puisi Untuk Sahabat


                 Aku terkenang tanpa tersisa
                Masih tertanam prilaku di masa remaja
                Masa-masa kekonyolan penuh banyolan
                Aku terhentak melihat waktu…
Ya, waktu yang berlari kencang, aku tidak mengejarnya, tapi dia terus memburuku.
                Aku tak muda lagi
                Aku masih penuh kekonyolan
                Aku kan tetap berbanyol ria
                Apa aku salah dengan itu…
Telah beberapa kali reuni aku hadiri, dan aku masih mencari kelakuan-kelakuan sahabat-sahabatku di masa lalu. Sayangnya, aku tidak menemukan itu lagi. Kekesalan timbul di hati ku. Mereka tampak serius. Di kala aku melontarkan kalimat-kalimat penuh kelucuan, mereka hanya tertawa datar. Aku pikir, mereka tak seharus begitu, hidup ini sudah berat, tertawa terbahak-bahak lah selebar mungkin untuk meringankan perjalanan kehidupan ini. Aku cari semua jawaban mengenai hal ini dan kini aku mengerti. Meskipun aku terus belajar tentang metamorphosis hidup ini.
                Aku melihat, sebagian dari mereka telah menjadi Raja pengusaha
                Aku melihat, aura bahagia mereka yang telah miliki sebuah keluarga
                Aku melihat, kesakitan masa lalu mereka telah di lalui oleh pertobatan
                Aku melihat, kepahitan yang dialami telah menjadi sebuah anugerah
                Aku melihat, mereka membuang yang sia-sia dan menuju yang terpenting
Sebenarnya mereka tidak sedatar seperti tampaknya. Memang mereka hanya mendengarkan aku sebentar. Mereka hanya berkata: “ Berbicara lah dengan Sang Penguasa. Ajukan lah permintaan-permintaan mu dan tetaplah berjalan menuju mimpi-mimpimu tanpa melewati arah menuju SinggasaNya.”
Terlalu religious kah? Tapi memang itu alasan manusia harus mengejar waktu dan memanfaatkan setiap detiknya waktu yang diberikan dengan bermanfaat dan bersyukur.
                Sahabat tak pernah menjadi musuh
                Kalau pun musuh, kau lah seharusnya membuka jendela hati
                Sahabat kan tetap  menyimpan album kenangan itu
                Dan kenangan hanyalah kenangan. Tak mungkin di ulang kembali
                Masa depan tlah menyosong di hadapan tuk di raih
                Dan pasti dia akan hadir, krana dia tlah bernegoisasi dengan sgala usaha kita
                Banyak sahabat, banyak jua melihat kisah-kisahnya, dan ini tidak sekedar dongeng
                Dari setiap sahabat, kan terpetik proses yang di tabur hingga ia menuai nya
                Sahabat selalu kan membekas di hati kita, seperti kekasih-kekasih kita waktu dulu
Mereka kan tetap mendengar dan juga butuh pendengar, mencintai juga di cintai, tanpa sadar mereka aku telah menghisap ilmu-ilmu dari metamorphosis ini. Terima kasih Sahabat-sahabatku…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar