Chalinop's Poem -"Every single poem on this blog is there for a reason"

Sabtu, 20 Februari 2010

Keretaku..

Ku berjalan menapaki batu-batu kerikil
Membuat semakin mudah sepatuku rusak
Derunya angin segar menabrak pipi wajahku
Lalu ku mnegejar kereta seakan dia kan meninggalkan aku
Sang waktu habis mengsik, agar ku dapat berlari kencang
Sang target menjulang tinggi tuk memburuku mencapainya
Sang cinta tak sabar menantiku dengan duduk manis
Sang penggoda selalu saja menjilati benak pikiranku…
Masih banyak jalan-jalan yang belum ku tapak
Beratus-ratus pantai putih masih ingin ku nikmati surganya
Aneka ragam makanan dan meinuman harus aku mencicipinya
Seni dan budaya yang pantas dikenali dan dirasakan keberadaannya
Berjuta-juta kisah yang belum ku saksikan dan mempelajarinya
Masih banyak pelosok-pelosok di dunia yang belum ku singgahi..
Apakah Sang Penguasa memerberikan hadiah terbesar padaku?
Yaitu umur panjang dengan segala kesempatan yang enggan di tolak
Apakah Dia juga mnaburkan benih-benih ilmu di tubuh dan
Di ragaku agar ku mampu menggunakan kedua tanganku juga
Akal sehatku hingga ku bisa melahirkan kebahagiaan untuk saat ini
Dan di zaman abadi nanti…
Kereta berhenti. Lamunanku pun berhenti. Ku melangkah pergi darinya.

Senin, 15 Februari 2010

February 15, 2010

I don't know, today I just feel numb, I don't have any idea in writing even a litle.
I just got boring maybe..

Suamiku..(part I )

Aku benci saat kau tak bersamaku
Aku benci jika kau tak menelefonku
Aku benci saat memendam rindu padamu
Aku benci jika kau sedang merayu gilamu
Aku benci saat tersiksa gelisah memikirkanmu..
Suatu hari, kalimat-kalimta itu terlontar dari bibirmu..
“Bersedia kah kau menjadi wanitaku tuk slalu  berada di sampingku?”
“Bersediakah kau menemaniku di saat malam penuh gelap, pagi penuh terang?”
“Bersediakah kau merangkulku dikala kerapuhan hadir dan lekuk kehidupa begitu liku?”
“Aku jamin kau kan menghadapi banyak problema dan pertengkaran kita.”
“”Aku jamin kau kan menangis dan berteriak, entah di hatimu atau di bibirmu.”
“Aku jamin kau kan melihat buruknya tubuhku serta buruk lainnya yang tak pernah kau lihat.”
“Aku tidak tahu aku akan menjadi kaya atau menjadi miskin!”
“Aku tidak tahu apakah aku akan menjadi sempurna atau tidak di matamu!”
“Yang aku tahu, aku tidak kan membiarkan diriku kau menderita.”
“Yang aku tahu, aku akan menyesal seumur hidupku jika aku tak memohon padamu untuk hidup bersamaku saat ini dan selamanya hidup kita.”
(Suatu hari dimana Duniaku begitu lengkap karena aku kan merajut banyak cinta, tak hanya dua cinta, tapi cinta yang banyak..)

Selasa, 09 Februari 2010

.."Just Alone"..

Cinta segi tiga tersebar bagai virus menular tanpa pandang bulu,
Pembantaian di mana-mana menebali langit semakin kelabu,
Jiwa-jiwa rapuh bertambah karena kuat melenyapkan kehidupanya,
jika semakin melhiat ke atas akan semakin rabun jembatan realita itu nampak,
Banyak yang tlah jatuh miskin sebelum waktunya tiba,
Dunia panggung penuh khalayak menjadi sangat kencang ikatan pinggang ini...
Sebagian terus mengejar, Sebagian memepertahankan posisinya,
Sebagian menjadi terlena malah terperangkap.
perubahan iklim mengejutkan akal sehat,
Bagian dari alam semesta menjadi tempramental akibat tangan-tangan yang menggotorinya.
Garis perbatasan kesadaran jauh terleawati,
Melangkahi kewajaran nilai norma, Tinggalkan keselarasian.
Masihkah kau mencintaiku dan masihkah ku mampu menutupi dosa-dosa,
Dua pertanyaan yang terngiang-ngiang dalam roh ku sendiri.
Sendiri, menopang segala tiupan angin menghambur badan,
Sendiri, bermimpi besar hingga membuka telapak tangan tuk di raih oleh realita,
Sendiri, menghadap lakon penuh kegilaan yang tak bisa di redam
Sendiri, bernafas segar mewangi tanpa menghirup candu,
Sendiri, mencerdaskan begitu cerdasnya...

Sendiri...
SEbenarnya aku tidak sendiri,
Ada Sang kekasih yang setia menemaniku,
Di kala aku berada di atas maupun di kala aku berada di bawah,
Di waktu ku  menjerit menangis sampai ku tertawa terbahak-bahak,
Di saat aku terlahir di dunia hingga malaikat menjemputku...

Dia punya Takdirku, Aku tak takut dengan ajal,
Aku punya nasibku, Aku tak takut akan hari tua,
Dia dan aku bersama selalu menuju SingasanaNya.
Sendiri, Berada kuat utk menyentuh mimpi dalam naunganNya

May 11, 2009

."Alone".

Terlahirlah aku di dunia ini,
menangis sambil menatap dua mata penuh air mata bahagia,
kemudian memandang sekeliling ruangan dan memperhatikan setiap-
pergerakan laku dari manusi-manusia berjubah putih,
Terdengar bisik ketenangan dan suatu pujian hikmat,
Ya, pertama kalinya telingaku endengar sebuah sebuah bahasa,
juga kecupan bibir yang mendarat di keningku,
itulah suatu awal aku berada di dunia ini, Sendiri...

Sekian tahun terlewati...
Sendiri, belajar bercakap, melihat, mendengar, berdiri, berjalan, berlari,
Sekian masa tlah ciptkan album pertama, kedua, ketiga,...
Semakin banyak mengenali rupa wajah serta sosok karakter mereka,
Setiap waktunya semakin bertambah ilmu pengetahuan mengalir dalam darah,
Seuntai nada-nada memwarnai episode membuat jiwa terang hidup menyala.
Suatu penghargaan datang...
Sampailah perwujudan itu hasil buah usaha kerutinan dalam melewati sejumlah fase,-
Dimana ada takdir dan nasib..

Di saat angka menuju Awal kedewasaan...
Sendiri, menemukan cinta pertama yang tak terlupakan,
Bagaikan terbakar api membara lalu merontokkantulang-tulang tubuh,
Cinta anatar dua manusia, Satu hal ini masih dalam pemburuan mencari jawaban dan tak satu pun kuasa tuk menghalanginya.

letpan emosi dan nafsu terkadang jatuh terperosok bersama,
Duri-duri tajam, hanya menyisakan sebuah luka dan luka lagi,
Anthusias kencang mengejar berpetualang tanpa mengenal lelah,
Ibaratgadis-gadis cantik yang ingin dikenalnya juga dimilikinya,
menggoda batin penasaran tuk mencicipi aneka ragam rasa suatu makanan dan selalu-
menggenyangkan kepuasan jua kenikmatan tiada tara,
Sendiri, bergejolak dalam memanah hingga tepat di satu titik...

Kedewassan tlah hadir, lalu masa tua membayangi...
Bukan belia,tidak juga tua, tapi di antara itu, masih sendiri,
Ikatan sakral datan menghantui  benak pikiran, terkadang menakutkan,
Apakah Sang Penguasa sudah ingin meruntuhkan langit dan bumi,
Sang bulan lah penghibur lara membawa cerita nakal jenaka...


May 11,2009

..Angin malam..

Angin malam menyelimuti tubuh menyerbakan wangi bunga,
menanti kehadiranmu yang ku tahu kau tak kan sampai di sini,
Bertebarlah sosokmu menggelilingi otak dan pikiranku,
Tak pernah habis waktuku menggingat wajahmu...

Angin malam, jangan mentertawai diriku yang malang,
Di setiap sudut kuhabiskan lamunanku yang begitu panjang,
Asmara oh asmara suka citaku membawa snyuman,
Bukalah pintumu agar ku dapat menjalani hidupku lagi...

Angin malam, sampaikan padanya ku rindu pada dirinya,
Seperti remaja di mabuk cinta, cinta yamng membuatku gila,
Waktu berjalan cepat tapi tak mampu kuasai menggejarnya,
Tak berkutik sedikitpun bila dihadapkan dengan dirinya...

Angin malam, Hentikanlah aku, ku tak sanggup,
Semakin dalam semakin ku terjebak dalam pikiran sendiri,
Ku tak tahu dia tak pernah sampai di sini
 

Para pemimpi Langit

Mata ini tak pernah terkedip ketika memandang kaum borjuis
kaki ini terasa ringan di saat melangkah ke dunia gemerlap
Wajah ini selalu tersenyum bila menang dalam suatu permainan
Cita ini serasa tak pernah sampai dalam genggaman tangan
hidup ini penuh gegap gempita dengan rasa haus dan lapar
benak ini begitu besar an luas hingga tak kuassa mencapai pesisir, 
karena begitu kecil dari penglihatan...

Di anatar bumi dan langit terhubung jarak yang bukan sejengkal
Terdapat berbagai nyawa, beraneka rupa-rupa serta dinamika panggung
berkumpul padu dari sekian abad ke sekian abad selanjutnya
Semuanya membawa nama dan peran masing-masing.

Nun jauh di IStana megah sana, hadirlah suatu yang menakjubkan,
pangeran ungsu terlelap sangat dalam terselimuti halusnya bulu angsa,
putri kedua menipu terbuai bersama candu namun tak pernah menutup mata sesungguhnya,
Seorag dayang terkasih Sang raja menyelinap ke biliknya tanpa sehelai kain pun ,

Nun di luar sana, munculah letupan kemarahan badai penuh murka,
Ia mengamuk menggoncangkan bumi, terus menelan isi perutnya,
Seperti para bernyawa melanjutkan aksi di zaman purba kala,
jernihnya air tlah menjadi keruh, hembusan angin tak lagi segar,
Nilai seorang anak tak lagi berharga di banding timbunana panah...

Sebagian mereka masih berani agar dapat berpijak di langit Ke tujuh
Para raja hutan berkumpul saling menggaum saling merebut kekuasaann
Di setiap sudut pujangga-pujangga bermain tinta mengkhayal dunia atas sana
jiwa-jiwa naga mengsemburkan kilatan merah tebarkan daya ambisinya...

mereka takbisa dihitung dan pasti berdiri menggelilingi kita
Tapi hanya dua kaum, kaum langit smentara dan kaum langit abadi
keduanya sungguh memiliki keindahan persis akan sebuah mimpi
Sebuah mimpi dengan alam smesta yang mnggesernya pada titik poros
Sebuah mimpi dengan menanggalkan kecemerlangan melahirkan kesucian,
unutk diperssembahkan kepada Sang Penguasa langit...

May 17, 2009

Sabtu, 06 Februari 2010

Opium

Seribu kali dihindari, seribu kali tak kembali,
Seribu kali menatap mata-mat kosong. Hampa...

Setelah sekian kalinya merasuki tulng-tulang belakang,
Menghisapnya kehausan hingga tubuh  kian mengering,
Dia telah mati, meninggalkan sang pelangi berwarna indah,
Merenggut masa muda dengan mudahnya lalu mereka mati...

Mereka berbicara sambil menatapku tapi mereka tak mengerti,
Mereka bermain penuh gelak tawa, setelah itu mereka beku,
Mereka berjalan beramai-ramai tapi tak mampu berlari,
Mereka bersandar setelah menemukan kenikmatan...

Penjahat itu memporak-porandakan negeri ini,
Tangisan air mata ibu tak menghentikan hal ini,
Mayat-mayat hidup semakin mengisi dunia ini,
Timbulkan banyak pertanyaan tapi hanya satu jaaban ini...

Bilik-bilik kamar tak mampu menahan lonjakan,
Itu pun mereka banyak kocar-kacir di jalan kota,
Kejarlah punca gunung sekuat tenagamu,
Pergilah. Larilah. Sejauh mungkin.
Tolong jauhilah. Aku bilang: "Keluarlah dari dunia ini!!"...

june 15th,2006
 

Jumat, 05 Februari 2010

Empat Indera

Di telinga ini, Terdengar sayup-saup ombak yang menderu
Di mata ini, Terlihat keindahan alam yang membirukan hati
Di hidung ini, Terhirup angin segar menghembus dalam di buatnya
Di mulut ini,Tiada satu kata yang mengungkapkan dengan sempurna
Dan Di pantai ini, Tlah jatuh cinta sangat akan sebuah anugerah..

Di saat Pendengar berfungsi, mampu mendengar kebaikan dan jua keburukan
Di saat mata memandang, mampu mengeluarkan warna hitam dan warna putih
Di saat penciuman mengendus , hadir aroma menggugah selera dan jua bau bangkai
Di saat bibir berbicara, hadir saat kepedasan dan tentunya lembut tutur kata
Di saat bmi berputar, berlombahlah mengejar mimpi surgawi,
Usahlah terbuai semu membawa sengsaramu..

Aku dan Engkau, masih berpijak di tanah bumi ini,
kau dendangkan lagu yang tak pernah terdengar sama bagiku,
Kau lahirkan lukisan dimana ku menatap keabadian yang tak bisa dinilai,
Kau cium mawar seakan aku selalu berada dalam semerbak bunga,
Kau lantunkan syair-syair menyejukan hatku tanpa ada yang menandinginya,
Aku dan engkau,Bersama empat indera, berloncat ringa bebas, kemudian terbang bersama

Tentang Secangkir Kopi

sebentar lagi menunjukan pukul 7 pagi, berarti Mbok Mina Harus bersiap membuat kopi buat majikannya. 
Kopi pun siap disuguhkan.Sang majikan , duduk di kursi sambil menyalakan remote TV. Dia pun melirik kopi disampingnya.

Dalam waktu setengah jam, program tv itu banyak menghadirkan berita.
Ada Bank Century yang gagal atau dirampok. Apalah istilahnya. Pemilik pundi pun berteriak. Rakyat pun ikut berteriakk.
Ada pembunuhan Nazrudin yang entah dimana episode akhir ceritanya.
Ada cuplikan sidang pansus yang meriah akan adu otot bibir.
Ada bunuh diri yang semakin hari semakin kerap jiwa-jiwa melakonkannya.
Ada psikopat-psikopat lahir dengan penganiaayaan tanpa kewarasan.
Ada isu-isu pesohor dunia liburan dengan berbagi lika liku kehidupannya.

Kopi secangkir tlah habis. Majikan pun berangkat ke kantornya. Di sana pun, Ia juga disediakan secangkir kopi. Ia meminumnya, walau hanya sedikit.

Di ruangan lain, para anak buah juga menelan minuman yang sama.
Langsung saja bara di jiwa dan di raga membakar kilat mereka.
Mereka mengusap setiap mimpi mereka agar mimpi itu menjadi berkilau.
Di luar tingginya gedung ini, ribuan manusia menjalankan adegannya.
Hampir semuanya memulai dengan secangkir kopi.

Si Anto menghibur dengan suaranya di angkutan bus kota
Para penumpang, ada yang terkantuk, ada yang memandang hampa.
Mereka memiliki satu tujuan yaitu menjaga nyawa tetap selamat di setiap harinya.
Sulaeman Sang pedagang asongan tak pernah lelah menawarkan barang jualannya.
Sebagian dari temannya tlah berjalan 10 tahun lamanya, sebagian baru menjadikan sebagai profesi baru.
Para Bapak polisi banyak berkeliaran di jalan. Dan hanya berkeliaran.!
Terdapat nafsu kan harta juga kekuasaan. Hanya segelintir jiwa yang jujur.
Para wartawan terbang cepat menangkap berita. Terkadang mengarang berita.
Semua berjalan semerawut, Tetap ada yang berjalan lurus penuh etika.
Semua berjalan mengikuti detik-detik untuk bertahan di dunianya.

Mentari tlah berada tinggi di teriknya dan ia semakin berada di puncaknya.
Semua melirik cangkir kopi mereka yang telah habis.
Ada yang enggan, Ada yang menginginkannya kembali.
Itu tidak masalah, tapi dengan secangkir kopi banyak menciptakan masalah, banyak pula yang menumpas bersih masalah dari segala debu.Dan peritiwa demi peristiwa banyak terluap dan terungkap jadinya...

Semua tiada yang sempurna, tapi disarankan tidak melewati garis pembatas.
Tiada yang boleh berlebih dan tiada yang boleh kekurangan, bahkan kehabisan.
Semua harus pandai menyikapi di saat episode berjalan, dimana terpampang takdir dan nasib untuk di pilih agar tidak tenggelam dalam kopi pahit, tapi merasakan secangkir kopi dengan manis penuh nikmat.

Kau, terbalik memujaku

Kelak kau akan memanggilku penuh kemesraan……
Yak hanya itu, kau kan melindungiku dengan tulang rusukmu,
Wajah nan cantik, lembutnya tutur kata kan menyerang menggodamu,
Jangan biarkan pengkhianatan hadir merasuki relung kesetiaann…


Apa jadinya kau tanpa diriku, akankah kau mengikuti kematian…
Mampukah kau menghapus bayanganku yang mengelilingi benakmu…
Keangkuhan telah merenggut sejuta cinta di balik kalbu berwarna abu…
Awalnya kebencian itu hadir memupuki pohon jantung hati menjadi tumbuh….

Pernahkah terlintas di benakmu, aku berada di dalam mimpi-mimpimu,
Benih-benih itu semakin tak terkira jumlahnya menyebar di tubuhmu,
Tatapan sepasang mata bagaikan berbicara ungkap sgala isi di hati,
Berawal dari mata, kemudian saling memandang lalu menyatulah,
Dan turunlah kalimat memuja pasangannya, akhirnya padu menyatu,…


Aku pergi jauh, kau pun jauh melintasi samudera luas,
Hidup berjalan terus hingga tahun demi tahun meniadakan kita,
Di saat semua bintang berkumpul, hanya mampu berdiri tanpa kedipan mata,
Aku tlah menjadi seorang aku, kau tlah menjadi seorang kau,
Kau memandangi aku lagi, menghampiriku, bersimpu mencium tanganku,
Ternyata benih-beniih yang tlah tertanam, tetap ada dan terus tumbuh,
Menghiasi cakrawala cintamu, walau tak terhitung lagi tahun yang terlewati,
Kebencianmu meracunimu dengan gelora yang tak bias hilang darimu……


July 26th,2009

..Satu jiwa..

Di kala malam semakin naik ke atas langit,
Di kala keheningan semakin memuncak,
Di kala satu hanya tingal satu,

Pagi hari akan membangunkan yang terlelap,
Siang hari akan menjelajahi dunia bersamanya,
Malam hari akan menguatkan mimpi-mimpi,
Ku tak kan sampai di esok hari jika kau mati di hari ini…

Apa daya seorang ini, seandainya kau berjalan jauh dari ku…
Bahkan kau berlari kencang hingga tak mungkin tuk di kejar,
Banyak hari terlewati hanya bayanganmu terlintas dalam angan,
Apakah kau masih mneyimpan nama ini dalam benak mu itu?...

Esok pagi akan membangunkan aku kembali,
Jadi manusia seperti apakah aku di esok hari?
Hari akan berjalan terus dan akan berlanjut,
Di sati jiwa ini aku hanya mempunyai bara,
Bara yang tak kan berhenti hanya karena air,
Sang air yang enggan ku salami….


By: Tara Shantih, October 21’2009

Really, Life always give us somethin beauty

Di pikiran wanita ini selalu banyak mimpi
Aneka mimpi selalu hadir dan bertambah
Banyak orang beranggapan sakit...
Justru dengan mimpi ini Sang wanita bertahan...

Berawal dari mimpi kecil
Berawal dari bawah
Berawal dari ketidak punyaan
Berawal dari ketidak mampuan

Menjadi Keinginan Yang Besar
Berjalan terus tanpa berhenti
Walau banyak lubang, banyak jatuh, banyak terseok
Tapi mimpi itu semakin nyata berjalan sesuai permintaan

Memang dia banyak maunya
Dia tak mau kecil, dia hanya mau yang besar
Dia punya standar sendiri
Itu yang membuat semangantnya berapi-api
Menhidupkan kisahnya Menambahkan Petualangnya

Padi yang Ia tanam dengan kerja keras
Ia gunakan kesempatan banyak bermain
satu persatu materi terkumpul dalam koleksinya
Kenikamatan ini Harus sungguh di rasakan

Memperlebar jaringan dan wawasan
Menepi tuk mengaca diri ' Apa Yang Sudah KU Gapai?"
" Apa yang belum pernah Ku lakukan?"
"Apa lagi yang harus ku tolong dan ku kerjakan?"
" Apakah aku sudah menebarkan cinta?"

NYanyian berlirik puitis indah masuk dalam kalbu
Pancaran cahaya tak hentinya bersenyum
Pangeran itu selalu mengikuti putri idamannya
Berjalan keliling dunia sangat Banyak puji-pujian
Keindahan dan Kenikmatan selama hidup ini,
Tak mampu ku uraikan dengan kata-kata
Kata mereka, Itu Badai, Itu Perjuangan, Itu masalah
Itu kebodohan, Itu kemunduran, dan sebagainya
Tapi Semua Itu bagian dari Keindahan hidup ini

Semakin dilara, semakin di siksa,semakin menangis
Semakin menjadikan Kaya dan terus bertambah Kaya
Dan Terus bertambah Hidup, dan Pasti bertambah indah

Big

Apakah itu sombong jika selalu berdiri di kebesaran?...
Bagaimana dengan yang berbeda pendapat akan hal ini?...
Berpikirlah secara besar tanpa diikuti keangkuhan yang besar…
Bangunlah si kecil menjadi si besar, jika kau mengangankannya,…


Air, tanah, angin, udara dan api,…
Ku masukan semua dalam masakanku sesuai dengan seleraku,
Lidahku mulai mengecap dari tiap rasa hidangan yang disuguhkan,
Berawal dari satu titik menjadi garis lurus terhubung samudera luas,
Dari setiap musim berjalan, memupuk akal pikiran tuk wujudkan duniaku,…

Ku memandang, berbicara, mendengar, bernalar secara alam semesta,
Ku bermimpi, berjalan, bertindah laku bagai sang penakhluk dunia,
Ku yakinkan lahir sesuatu yang luar biasa menjadi kecemelangan,
Ku ingin besar, ku berpikir besar, ku berlaku besar,
Ku lalui ombak bergulung dengan bara dan kelima inderaku,
Ku lantunkan butiran doa agar Dia segera menghadirkan realitaku,…

Tunggulah cahaya terang besar menderang menyambut aku dan semuanya…
.

Full of Shit

Nistahkah aku, kau dan kalian semua...
Secawan anggur merah tlah menggoda, lalu membawamu terbang tinggi.
Wajah cantik serta tubuh elok mengguras pikiranmu juga hartamu.
Dia yang kau puja mampu memabukkanmu hingga matamu tertutup.
Pantun cinta dilantunkan, digetarkan, dimasukan dalam benak kalian.
Semuanya tak pernah bisa menghindar dari batin yang tlah dikuasai…


Para iblis senang mengitari bibir yang tak memiliki batasan…
Terkadang tanpa sadar, kamipun mengeluarkan pribahasa tak bernilai,
Kau berucap lalu berjanji serta membangun harapan, tapi selalu ingkar lagi,
Warna di luar tubuhmu putih tidak sama dengan di dalam tubuhmu,
Segala ungkapan yang terucap selalu berputar, hanya sia belaka,
Harta dan kekuasaan dilahirkan slalu menang untuk tidak dibantah…


Dunia terus berputar, mencibirpun tetap berjalan…
Sesuatu tak bisa terlihat kasat mata, melalui mata hati kan terbuka..
Manusia, malaikat dan setan kan slalu ada dan pasti kan lahir yang baru,
Begitu banyak segala lakon yang mengelus dada, hingga lakon yang mampu menghadirkan senyuman termanis tanpa kepahitan,…
Akuilah putih, jika itu berwarna putih…
Akuilah hitam, jika itu memang hitam…
Nuansa kelabu kan tersingkir, sedangkan kejujuran kan tetap berjalan dengan semestinya, ditambah aroma surga yang menanti.

Makhluk bernama "Kau"

Kisah apa yang akan aku ciptakan lagi,
Tak kan kuasa ku ceritakan pada penerusku,
Air mata ibunda bumi akan mengalir deras,
Menjadikan keturunananya batu besar nan keras…

Bisikan-bisikan itu datang memberi kabar,
Tenggang waktu kehidupan adalah pendek,
Berbagilah detik ini, berbagilah sesama,
Carilah pintu itu, untukmu, untukku, untuk kita.

Pelajari sang putih menebarkan butir-butir cinta,
Minumlah sepuasnya, makanlah sekenyangnya,
Selami kegetirannya hingga merasuki ragamu,
Keindahan pasti kan datang menepati janjinya.

Esok kan menjadi mu menjadi segala keinginan mu,
Siang hari kan bersama memijakan kaki tuk angan mu,
Sang malam kan menguatkan doa dari mimpi-mimpi mu,
Enyahlah kau jika kau mati di hari ini di atas pusara mu.

Kau mati, tak satu kata pun akan keluar dari suara ini…
.Aku Rindu Setengah Mati pada masa keemasan di saat itu..
Dimana berdiri di atas puncak yang terlalu menggoda jiwa..
Dimana sering terdengar decak kagum atas kegemilangan..
..Aku Rindu bukan main..

..Aku Rindu Setengah Mati pada perjalanan di negeri lots of hope..
Dimana setiap harinya bermandikan ilmu dan pengetahuan canggih..
Dimana di kota itu banyak melahirkan kenangan terindah..
Dimana para sahabat saling menghibur dan menguatkan langkah..
..Aku Rindu bukan main, seakan ingin saja terbang lagi kesana..

..Aku Rindu Setengah Mati pada Sang mantan..
Dimana Ia tak pernah lelah mengejar cinta yang diharapkannya..
Dimana Ia selalu saja membuat wanita tersanjung bahagia..
..Aku rindu bukan main, Ternyata cintanya luar biasa..

..Aku Rindu Setengah Mati pada suatu perjuangan..
Dimana berdiri bersama untuk mengejar tingginya suatu Cita..
Dimana otak sehat dan pikiran jernih menyelimuti kami semua..
Dimana semuanya saling menopang demi kehidupan yang lebih baik..
..Aku Bukan main, Tantangan yang selalu menanti dan dinanti..

..Aku Rindu Setengah mati pada perempua-perempuan gila itu..
Dimana selalu saja ada canda tawa walau terkadang menangis bersama..
Dimana mereka selalu gila tetapi mereka para perempuan teristimewa..
..Aku rindu bukan main, Ingin rasanya menemukan mereka kembali..

..Aku Rindu setengah mati pada saat yang lalu,
Dimana semuanya tak begitu hitam, tapi sejernih air yang mengalir..
Dimana baru disadari bahwa kesimbangan dunia pernah terjadi..
..Ah, saat-saat itu harus dipastikan kembali pada saat-saat nanti,
Asalkan warna abu-abu terhapus tintanya dari goresan sebuah diary...

Cinta Monyet versus Cinta Gila

Dulu,Kau ulurkan Cinta Monyet,
Kini, kau datangkan Cinta Gorila,...

Dulu, Semuanya Tersenyum, Apalagi tertawa,..
Kini,Semuanya menangis, Sudah pasti Sakit hati,..

Dulu,Tiada yang kuasa memburuku,
Kini, Kau membantaiku dan membunuhku,..

Dulu, Semua terasa begitu indah,..
Kini, masih indah tapi langit masih saja kelabu,..

Dulu, kau cium seluruh wajahku. Mesra.!!
Kini, Kau sisakan merah lebam di pipiku..

Dulu, Mata itu sebuah keindahan,
Kini, Aku takut menatap mata itu lagi,..

Dulu, Saat kita muda belia,
Kini, Waktu tlah mencerdaskan aku,..

Selamat Tinggal Cinta Monyet...
Selamat Menjauh Cinta Gorila...

Semoga aku dan kalian, mendapat Cinta Burung Merpati.
Putih. Bersih. Indah. Dan semua orang menggemarinya...

Termenung di sore hri

kalau malam begitu pendek, mengapa siang begitu panjang...
kalau saja aku benar-benar merasakan status ini, tapi aku tidak..
entah bagaimana lagi harus bersikap
lama-lama otak ini mau pecah
sepertinya emas yang baru di depan mata, raib begitu saja
mengapa tidak pernah lama berada di tangan.
hanya membuat harapan-harapan yang sia saja
mau menangis, sudah lelah menangis
mau tertawa, apa yang ditertawakan kecuali melihat tukul arwana
semoga saja aku memiliki hati yang kaya dan juga ide-ide yang kaya
kalau weekend sudah tiba, bukannya aku senang tapi sedih,

apa kabar yah dunia seberang sana
tak terbayang dibenakku sekarang ini dunia itu
segitu matikah aku...bukanya aku kan hidup seribu tahun lagi
aku jadi terbesit pada orang-orang yang membunuh diri
apa saja yang mereka lakukan di alam sana
di dunia saja aku bingung, apalagi di alam sana kalo aku bunuh diri
apa yang ada di otak-otak mereka itu atau mereka di dukung bisik-bisik setan
kata orang, waktu di malam hari kita bisa cepat tepengaruh tuk bunuh diri
Hah..tidak juga, aku kalo sudah malam tak pernah sedetik saja otak ini berhenti
semakin malam justru semakin produktif otakku bekerja, boro-boro mikir bunuh diri

dunia tak seindah yang dilihat, dunia tidak seburuk yang dibayangkan
begitulah menurut kesimpulan aku terhadap hidup di dunia
50% kebatilan, 50% keindahan, itu pengalamanku.tidak buruk juga bukan?
banyak juga kebaikan yang tlah dibuat, juga banyak kenakalan yang dibuat.
ya, benar-benar seimbanglah dan juga aktif melakukan kedua hal itu.
hahahaha..aku tertawa sekarang. sendiri.

aduh bodohnya diri ini, sudah setua ini tidak cerdas-cerdas
padahal sudah banyak belajar dari suhu-suhu
apalagi mendengar, melihat, membaca kisah-kisah orang di alam gokil ini
memang sih belum pintar tapi semua kisah itu tlah banyak memebrikan inspirasi
wow, tertalu dasyat. terlalu mncengangkan, terlalu luar biassa, juga terlalu dunguu..

jadi kesimpulan aku bloon nih.
ah, enak saja. bukannya facebook yang geblek, servernya lamaaa buanngggett

kalau Cinta banyak Ditertawakan

Kalau Cinta banyak ditawarkan..

Seringnya aku tertawa geli,
memandang mereka penuh dengan segala penawarannya,
Cinta mereka sungguh mengejutkan, Entah luar biasa atau tidak,
Cinta mereka juga banyak bicara, Entah itu suatu kebetulan atau kebenaran,

Sebenarnya aku malas membicarakan hal ini,
Aku juga tidak pusing menghadapinya,
Tapi aku bahagia dengan cinta-cinta mereka,
Walau cinta itu belum tepat jatuh di hadapanku,

Terkadang mereka di atas langit, terkadang mereka tersungkur di bumi,
Kerapnya semuanya menjadi bodoh, buta, tuli, gagap, dan menakjubkan bodohnya,
Bayangan sang bidadari pujaan hati tertanam di benak mereka di kehingan malam,
Tidak hanya malam, tapi saat mentari begitu tinggi di kursinya, dan kembali menjadi malam.

Bukan aku yang menggodanya,
Mereka bagai mengejar mimpi yang membuat keblangsatan,
Lupa diri akhirnya, semua terkuak tanpa mampu menahan diri,
Mereka tlah jatuh cinta.....Aku harus Apa?!...

Yang ditawarkan terlalu rumit tuk banyak dibicarakan,
Biarlah ini menjadi bunga-bunga mereka saja,
Tanpa ku perlu menyiraminya setiap hari,
Patut aku berterima kasih. Untuk apa?..hanya aku yang tahu jawabnya..